Label 3

Kamis, 27 Maret 2014

Partai Politik: Kuda atau Jubah bagi Politikus?

Negara demokrasi tentu identik dengan apa yang disebut dengan partai politik. Kebebasan bagi setiap warga negara untuk memilih dan dipilih membuat setiap orang berhak menentukan pilihannya dan mencalonkan diri sebagai pemimpin. Identitas negara demokrasi tak pernah lepas dari hingar bingar pemilu (pemilihan umum). Suatu sistem pemilihan wakil-wakil rakyat oleh rakyat sendiri sehingga akan tercipta suatu hakikat demokrasi yakni dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya pemilu masih dianggap sebagai cara yang paling representatif bagi terwujudnya sistem demokrasi seutuhnya. Jika pemilu memang suatu cara yang dianggap paling representatif, apakah proses pelaksanaan dan output dari pemilu akan menghasilkan wakil rakyat yang merakyat?. Sebuah retorika pertanyaan yang menggelitik.
            Indonesia merupakan negara demokrasi yang sangat menjunjung tinggi asas-asas demokrasi yakni kebebasan. Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 menegaskan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Pasal tersebut tentu menjadi dasar pelaksanaan sistem demokrasi di Indonesia. Sistem pemilu yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan juga menjadi salah satu bentuk paling nyata dari sebuah sistem demokrasi di Indonesia. Dalam pemilu rakyat berhak mencalonkan diri serta memilih sendiri calon-calonnya yang dianggap mampu menyuarakan aspirasinya. Sehingga akan muncul sebuah istilah bahwa negara tidak dapat dikatakan sebagai negara demokrasi jika tanpa pemilu di dalamnya.
            Pemilu langsung yang telah dilaksanakan mulai tahun 1999, 2004, 2009 sampai sekarang yang mana tinggal hitungan hari kita akan kembali melaksanakan pesta demokrasi untuk keempat kalinya yakni pemilu tahun 2014. Dari sistem pemilu tertutup sampai proporsional terbuka membuktikan bahwa telah dilakukan perbaikan sistem pemilu. Dari yang dulu ketika rakyat hanya disuguhi gambar parpol tanpa mengetahui wakilnya sehingga muncul istilah memilih kucing dalam karung sampai saat ini yang mana pemilih mengetahui nama-nama calon wakil mereka di senayan yang nantinya akan memperjuangkan hak-hak mereka. Hal ini tentu menegaskan bahwa sistem pelaksanaan pemilu terus dilakukan perbaikan untuk mencapai pelaksanaan pemilu yang paling demokratis. Belajar dari berbagai kelemahan pemilu sebelumnya tentu pemilu tahun ini sudah diperbaiki dari berbagai aspeknya.
            Pemilu adalah sebuah proses yang intinya mengandung input dan output. Output yang baik hanya akan tercipta jika inputnya pun juga baik. Tentu sudah banyak yang mengkritisi terkait proses (pemilu) itu sendiri.  Input yang dimaksud di sini adalah masukan dari proses (pemilu) tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa input dari pemilu adalah orang-orang yang kemudian kita kenal dengan caleg-caleg, capres, cawapres, dll. Sedangkan outputnya nanti adalah caleg yang telah terpilih yang disebut anggota legislatif, capres terpilih yang kemudian disebut presiden, dlsb. Input ini tentunya mempunyai sebuah sarana penunjang guna melalui sebuah proses atau pemilu dan yang selanjutnya sering kita sebut sebagai tunggangan politik atau partai-partai politik.
            Tahun 2014 ini setidaknya ada 14 parpol, yakni 11 partai nasional dan 3 partai lokal yang akan meramaikan pesta demokrasi. Dari belasan partai tadi tentu masing-masing partai akan memilki visi, misi serta kepentingan yang berbeda-beda. Kepentingan partai tentu ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat tetapi ada pula beberapa kepentingan partai yang tentu dibuat demi kepentingan partai itu sendiri. Hal ini karena politik berbicara mengenai bagaimana caranya memperoleh kekuasaan maupun mempertahankan kekuasaan. Konsep inilah yang menjadikan partai politik berlomba-lomba mengeruk suara terbanyak dari masyarakat.
            Parpol dianggap sebagai jalan utama untuk menjadi wakil rakyat dan ikut dalam pemilu. Karena tanpa parpol nampaknya tidak mungkin sesorang akan menjadi anggota legislatif atau wakil rakyat. Jika kita menganalogikan caleg-caleg tersebut adalah seorang panglima perang berkuda maka alangkah baiknya jika parpol dianalogikan sebagai kudanya bukan sebagai jubah perangnya. Sedangkan kepentingan rakyat kita analogikan sebagai jubah perangnya. Kemudian pemilu dapat kita ibaratkan sebagai perangnya. Jadi, pemilu dapat dianalogikan dengan keadaan di mana panglima perang berjubah dan menunggang kuda yang sedang berperang untuk memperoleh kemenangan sehingga dapat kembali ke istana. Istana sendiri adalah analogi dari gedung DPR.
            Makna dari analogi di atas adalah ketika seorang caleg atau politikus itu terjun di dalam pemilu untuk memperjuangkan hak-hak rakyat tentu modal utamanya adalah ikut parpol dan mempunyai visi dan misi untuk rakyat. Kemudian ketika caleg tadi berhasil terpilih sebagai anggota legislatif dan berhak menduduki kursi DPR di senayan maka ia harus meninggalkan kepentingan partai politiknya (kudanya) di luar. Sehingga yang dibawa masuk ke dalam adalah kepentingan rakyat (jubah perangnya). Karena pada dasarnya ketika seseorang telah menjadi anggota legislatif maka sepenuhnya ia adalah milik rakyat bukan milik parpol lagi. Parpol adalah sarana mencapai kekuasaan dan kewenangan untuk menduduki kursi DPR. Inilah yang perlu dibentuk dan diubah dari mindset para caleg yang mana mereka selalu mengedepankan kepentingan pribadi dan parpol. Dampak yang jelas terlihat dapat tercermin ketika suatu kebijakan yang sangat lama diputuskan karena gesekan pendapat antar fraksi.
            Lalu bagaimana menyelesaikan masalah di atas? Penyelesaian masalah yang dapat kita lakukan adalah dari kita sendiri. Kita mempunyai hak kebebasan dalam memilih wakil-wakil rakyat. Mari gunakan hak pilih kita guna menghasilkan output terbaik dengan cara mengenali dulu calon-calon yang hendak kita pilih, cari tau track recordnya, visi misinya, dan berbagai hal tentangnya. Pilihlah caleg bukan atas dasar partai politiknya melainkan kita melihat sikapnya dalam menempatkan partai politiknya. Bukan seseorang yang dikendalikan parpolnya namun mampu menjadikan parpolnya sebagai sarana memperoleh ilmu politik baginya. Golput bukanlah pilihan yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Jika negeri ini nantinya dipimpin oleh orang yang salah jangan salahkan pemimpinnya karena mereka adalah orang yang kita beri kepercayaan.

Senin, 24 Maret 2014

Belajar Dari Seorang Aisyah

Aisyah, Gadis kecil dengan kisah mengharukannya yang kini sedang menjadi perbincangan masyarakat luas setidaknya telah memberikan banyak pelajaran bagi kita. Sikap berbakti dan cinta kepada ayahnya menjadi sebuah pelajaran berharga jika kita mampu dengan hati meresapi dan memahaminya. Gadis sekecil itu yang pada hakikatnya menggunakan waktunya untuk bersekolah, bermain, dan mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya justru menghabiskan hari-harinya demi merawat ayahnya yang hanya bisa terbaring lemas.
            Kisah aisyah yang mana setiap hari ia harus mengayuh becak bersama ayahnya yang tergolek lemah. Setiap hari dengan penuh rasa sayang dan perhatian terhadap ayahnya ia membawa ayahnya untuk mencari makan. Betapa lelahnya ketika kita membayangkan begitu kerasnya perjuangan anak ini demi ayahnya. Sikap berbakti kepada orang tuanya sudah tidak dapat diragukan lagi terlebih ketika ia harus mengorbankan waktu masa kecilnya demi ayahnya. Bebeda dengan kebanyakan kita yang hanya bisa merepotkan dan menyusahkan orang tua.
            Sekarang coba lihat diri kita renungkan dan rasakan apa yang telah kita lakukan untuk orang tua kita. Kita hanya bisa meminta-minta tanpa berusaha menjadi anak yang baik dan mampu meberikan yang terbaik bagi mereka. Jika dibandingkan dengan Aisyah tentu kita jauh lebih beruntung. Kita hidup di keluarga yang mungkin dapat dikatakan cukup namun apakah pernah kita menunjukkan rasa sayang kita kepada ayah dan ibu kita. Sulit rasanya lidah kita sekedar mengucapakan bahwa kita sayang ayah, kita sayang ibu, maupun kita sayang orang tua.
            Aisyah mungkin hanya satu dari ribuan bahkan jutaan anak-anak terlantar yang mempunyai hati mulia. Anak kecil yang belum pantas untuk merasakan kerasnya hidup, dipaksa untuk menjalani hidupnya yang serba sulit. Namun perlu dikagumi sikap anak ini yang mana anak yang polos ini mampu memberikan pelajaran bagi kita semua termasuk teguran dan peringatan keras bagi pemerintah yang memang mempunyai tanggungjawab untuk melindungi dan mencukupi kebutuhan anak-anak terlantar. Bagaimanapun juga anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa yang berwatak negarawan meskipun mereka sendiri sama sekali tidak mengetahui konsep negarawan.
            Jangan hanya direnungi saja melainkan juga harus dijadikan suatu pejalaran berharga bagi kita akan pentingnya orang tua. Selain itu kita sebagai generasi penerus bangsa juga sudah sepantasnya untuk mencoba membuat suatu perubahan ke arah positif. Dimulai dari diri sendiri untuk selanjutnya akan mampu mempengaruhi orang lain. Memperjuangkan hak-hak anak terlantar juga dapat kita lakukan untuk sedikit menyelesaikan maslah anak terlantar di Indonesia.

Melihat Sisi Positif Misteri MH370

Sudah lebih dari 14 hari pesawat Malaysia Airlne MH370 menghilang dan belum diketemukan. Pesawat dengan teknologi canggih ini telah hilang kontak saat melakukan penerbangan dari kuala lumpur, Malaysia menuju Beijing, China. Pesawat dengan muatan penumpang yang terdiri dari warga dari bebrapa negara, seperti USA, China, Inggris, Prancis, termasuk Indonesia tersebut telah menyebabkan kesedihan yang mendalam bagi semua keluarga penumpang.
            Banyak spekulasi muncul terkait keberadaan pesawat ini. Dari ulai jatuhnya di hutan amazon, jatuh di Samudra Hindia sampai spekulasi yang menyatakan bahwa pesawat ini telah hancur berkeping-keping di atas perairan Samudra Hindia. Pernyataan dari salah seorang pengamat penerbangan dan pilot Indonesia yang menyatakan bahwa sangat mustahil bagi pesawat tersebut untuk terbang sampai ke Amerika dengan kapasitas bahan bakar yang hanya 7 jam. Indikasi adanya sabotase dari penumpang serta pilot sendiri masih menjadi perdebatan. Setidaknya setelah ditemukan adanya dua orang penumpang yang mempunyai paspor palsu.
            Melihat berbagai spekulasi terkait hilangnya MH370 ini telah menggugah semua negara di Indonesia untuk turut serta dalam pencarian pesawat ini. Tujuan utamanya sudah pasti membantu keluarga korban yang merupakan warga negaranya untuk memperoleh kejelasan dan kepastian dari keberadaan MH370. Namun di balik tujuan itu tentu secara tidak langsung telah menciptakan suatu keadaan di mana terjadi kerjasama antar negara secara tidak langsung. Dari mulai Inggris yang telah mengirimkan beberapa pesawat tempur, Indonesia yang telah mengirim beberapa pesawat sampai Amerika yang telah bersedia mengirimkan kapal laut tercanggihnya guna pencarian MH370.
            Adanya rasa simpati dari berbagi negara terhadap kasus ini telah membuat anggapan yang menyatakan bahwa dunia sedang mengalami konflik menjadi sedikit mereda. Terlebih lagi ketika perdana menteri malaysia menyatakan bahwa pencarian pesawat MH370 masih akan terus dilakukan sampai pada batas waktu yang belum ditentukan. Hal ini tentu akan menjadi sebuah pemandangan yang sangat indah untuk dinikmati. Semua negara bahu-membahu demi satu tujuan yang sama yakni menemukan pesawat MH370
            Dari hal ini tentu kita dapat mengambil sedikit poin positif dari hilangnya pesawat MH370 yang telah mengakibatkan banyak kerugian baik materiil maupun non materiil. Segala sesuatu pasti ada dampaknya, baik itu dampak negatif maupun positif. Tinggal bagaimana kita menyikapi setiap fenomena yang ada dengan mencari sedikit sisi positifnya dan bukan malah menjadikan kasus yang ada sebagai bahan yang digunakan untuk menghujat dan menuduh bangsa lain. Jika semuanya mampu melihat sisi positif dari sebuah fenomena termasuk misteri MH370 ini sudah barang tentu setiap masalah pasti ada hikmahnya.

Kamis, 27 Februari 2014

Sosok Presiden Negarawan

Pagi yang dingin dengan cuaca yang sedikit mendung tak sedikitpun menyurutkan niat dan semangatku untuk datang dan menghadiri acara bedah buku Belajar Merawat Indonesia #3 “Presiden Negarawan” dan sosialisasi beasiswa Bakti Nusa di Fakultas pertanian Universitas Sebelas Maret. Buku yang sepintas sama sekali tidak menarik bagiku tersebut entah mengapa tak sedikitpun menyurutkan niatku untuk tetap datang meskipun dengan hawa dingin yang menusuk tulang dan rasa malas yang hinggap di benakku.
            Sebuah alasan yang mungkin menjadi salah satu semangatku untuk menghadiri acara tersebut yakni mendapatkan buku secara gratis. Namun selain itu posisiku sebagai perwakilan dari LKI FISIP UNS dalam rangka deklarasi ACBI (Aku Cinta Budaya Indonesia) tentu menjadi hal yang cukup membanggakan. Istilah ACBI yang tentunya masih sangat asing di telingaku dan mungkin ini baru pertama kali terdengar di telingaku. Hal lain yang menjadi alasanku mengikuti acara ini tentunya guna memeperoleh info mangenai beasiswa Bakti Nusa. Beasiswa yang menjadi kebanggaan para aktivis termasuk kaka tingkatku yang memang satu fakultas denganku sebut saja namanya akh ind.
            Aula Fakultas pertanian yang memang tidak terlalu luas telah disiapkan untuk menjadi tempat acara bedah buku tersebut dilaksanakan. Di depan Aula telah hadir banyak peserta yang memang sejauh mata memandang didominasi oleh perempuan. Terbesit sebuah pertanyaan apakah ini yang menggambarkan karakter para pemuda Indonesia khususnya laki-laki yang seharusnya menjadi pemimpin. Apakah jiwa kepemimpinan itu telah luntur. Ah ya sudahlah.... Tiba waktunya kini aku memasuki Aula pertanian tersebut. Tata ruang yang cukup bagus dengan bentangan MMT yang cukup besar menghiasi muka aula yang nantinya akan menjadi panggung.
            Acara pertama yang diisi oleh penampilan pantomim tradisional dari sebuah grup kesenian yang saya lupa namanya mampu mengundang gelak tawa para peserta dan memecah kepenatan yang sejak tadi pagi hinggap di semua peserta. Saya pun yang tadinya sangat mengantuk akhirnya mampu terbangun dan semakin ingin mengikuti acara ini hingga selesai nanti. Niatan-niatan awal yang tadinya terpendam di hati akhirnya telah sirna dan mulai terganti dengan rasa penasaran terhadap istilah “Presiden Negarawan” yang memang menjadi tema sekaligus judul dari acara bedah buku 
MC pun membuka acara ini dan dilanjutkan tilawah oleh wakil presiden BEM UNS, Kholid Sibkhotullah yang dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Acara selanjutnya yaitu sambutan-sambutan yang diawali oleh Siswandi selaku Presiden BEM UNS dan dilanjutkan oleh Greget Kalabuana yang merupakan perwakilan Dompet Dhuafa dan juga merupakan mawapres UNS tahun 2012 serta pernah juga menerima manfaat beasiswa baktinusa. Greget menyampaikan mengenai pentingnya negarawan dui kalangan pemuda khususnya mahasiswa. Hal tersebut digambarkan dengan sosok M. Natsir yang merupakan tokoh perjuangan sekaligus manteri penerangan pada masanya. Acara selanjutnya adalah pembukaan secara simbolis oleh pihak Dompet Dhuafa.
            Talkshow yang menurut saya mengundang rasa penasaran tersebut dihadiri oleh beberapa pembicara yang sangat luar biasa yang mewakili bidangnya masing-masing serta dipandu oleh seorang moderator yang bernama Putra. Titis Sektya Wijaya (Mahasiswa Pskologi UNS), Prof. Furqon (Dekan FKIP UNS), Prie GS (Budayawan), Drs. Juliyatmono (Bupati Karangayar 2013-2018), Roni (Dompet Dhuafa). Kelima pembicara tersebut akan memaparrrkan pandangannya mengenai sosok presiden negarawan.
            Titis selaku pembicara pertama mengatakan bahwa presiden negarawan atau seorang negarawan itu tidak harus seorang pejabat pemerintahan. Siapapun dapat menjadi seorang negarawan, termasuk mahasiswa. Titis bercerita mengenai sebuah film Indonesia “Tanah Surga Katanya” yang telah mampu memberikan banyak inspirasi baginya tentang sosok negarawan. Mahasiswa Psikologi ini menceritakan mengenai sososk anak kecil yang berumur sekitar 9 tahun yang secara logika sangat tidak mungkin dia mengetahui makana negarawan. Namun di usia yang sangat muda tersebut anak itu telah mampu memberikan sebuah pelajaran bagi semua orang tentang sosok negarawan. Oleh karena itu kita selaku pemuda telebih lagi posisi kita sebagai mahasiswa “aktivis” sudah sepantasnya harus dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain untuk menunjukkan sikap negarawan.
            Pemaparan kedua disampaikan oleh Prof. Furqon. Beliau menyampaikan mengenai beberapa tokoh-tokoh dunia yang sangat pantas disebut sebagai negarawan. Tokoh-tokoh tersebut antara lain, Umar bin Khatab, Umar bin Abdul Azis, Lee Kwen Yuu, Mahat ma Gandhi, Nelson Mandela. Mereka merupakan sosok negarawan yang ideal dan sejati karena memiliki integritas yang tinggi, kejujuran, pemaaf, dll. Pesan beliau kepada semua mahasiswa yakni jadilah seorang mahasiswa yang mempunyai sikap negarawan, yakni mahasiswa yang mempunyai visi yang tajam, manajemen yang kuat serta jaringan yang luas.
            Tidak jauh berbeda dengan pembicara-pembicara sebelumnya. Prie GS yang memeparkan pandangannya mengenai presiden negarawan dari sisi budaya dengan komunikasinya yang khas dan kocak mampu mengundang gelak tawa para peserta. Hal ini selain mampu menjadi ice breaking tentunya juga akan mudah diingat oleh para pendengarnya. Beliau bercerita mengenai kekuatan dan kesabaran seorang nenek-nenek penjual di pinggir jalan. Sikap dan perbuatan dari nenek-nenek tersebut telah memunculkan banyak inspirasi baginya. Sekali lagi kita sebagai seorang pemuda dan mahasiswa harusnya mampu menjadi negarawan yang memilki kekuatan dan kesabaran.
            Pemaparan keempat disampaikan oleh bupati karangayar Drs. Juliyatmono. Beliau memaparkan terkait sosok negarawan yang juga harus peka terhadap politik. Politik dianggap sebagai salah satu jalan atau cara untuk menjadi seorang negarawan. Terlebih lagi tahun ini adalah tahun politik yang mana seorang negarawan juga dituntut untuk ikut berkontribusi dalam pesta demokrasi tersebut. Tak lupa juga beliau mengatakan bahwa ingin menjadikan kabupaten karangayar menjadi kabupaten terbaik di Indonesia. Bupati yang baru menjabat selama 3 bulan ini menjanjikan kepada semua warga karanganyar untuk membebaskan biaya pendidikan sampai tingkat SMA. Selain itu beliau juga berjanji akan melindungi rakyat miskin dan lansia. Sekali lagi beliau menegaskan bahwa negarawan tidak harus berasal dari kalangan pejabat pemerintahan. Siapapun bisa menjadi negarawan, seperti layaknya dokter negarawan, polisi negarawan, dll.
            Pemaparan terakhir yang pada intinya merangkum dari pemaparan-pemaparan sebelumnya ini disampaikan oleh saudara Roni selaku General Manager Scretary Dompet Dhuafa. Beliau menjelaskan mengenai beberapa karakteristik seorang negarawan seperti sifat integritas, inovatif, kreatif, jujur, amanah, dll. Pada intinya bahwa seorang negarawan itu selalu melihat dan memperhitungkan generasi selanjutnya. Pemaparan dari saudara Roni tadi sekaligus menjadi pemaparan terakhir tentang sosok presiden negarawan. Mereka smua optimis bahwa akan muncul sosok-sosok negarawan di Indonesia.
            Acara yang dilanjutkan dengan tanya jawab tersebut terpaksa tidak dapat saya ikuti karena adanya briefing untuk persiapan deklarasi ACBI (Aku Cinta Budaya Indonesia). Acara Deklarasi pun tiba, saya sebagai salah satu perwakilan ormawa berkesempatan untuk maju ke depan serta berdeklarasi serta membubuhkan tanda tangan pada nota deklarasi gerakan ACBI. Dari situ saya akhirnya paham dan mengerti apa itu ACBI. Gerakan yang digagas oleh salah satu penerima manfaat BaktiNusa ini merupakan gerakan yang bertujuan untuk menggunakan kembali produk-produk tradisional Indonesia. Salah satu bentuk konkritnya adalah penggunaan makanan tradisional yang digunakan sebagai snack peserta pada acara ini.
            Tiba saat yang dinanti yakni sosialisasi beasiswa bakti nusa oleh Greget Kalabuana yang mana di juga merupakan salah satu penerima beasiswa tersebut sekaligus sebagai penerima manfaat terbaik di antara penerima lainnya. Antusiasme peserta sangatlah tinggi dalam memperhatikan sosialisasi ini. Hal tersebut juga terjadi pada saya yang mana sangat berkeinginan mendapatkan beasiswa ini. Namun muncul di benakku apakan mungkin saya bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Tetapi saya akan terus berusaha dan tak lupa berdoa untuk mendapat beasiswa tersebut, Amiin.
            Acara terakhir dari rangkaian acara bedah buku ini adalah pemaparan terkait pemilihan pekerjaan yang baik bagi kita baik di dunia maupun di akhirat. Materi ini disampaikan General Manager Pegawai dari Dompet Dhuafa. Beliau menjelaskan bahwa pekerjaan yang baik tidak hanya berorientasi pada duniawi, yakni uang, jabatan, karir, dlsb. Namun pekerjaan yang terbaik adalah pekerjaan yang mana mampu memberikan manfaat bagi orang banyak. Salah satu pekerjaan yang trend saat ini adalah Ngo atau LSM-LSM termasuk salah satunya Dompet Dhuafa. Hal ini membuat saya semakin paham bahwa yang dicari di hidup ini bukanlah hanya mencari kenikmatan dunia namun kita juga harus mencari bekal akhirat karena itulah tujuan utama kita hidup di dunia yang sementara ini.
            Itulah tadi sepenggal kisahku saat mengikuti sebuah acara bedah buku yang sangat memberikan banyak inspirasi dalam hidupku. Kini saya mulai paham bahwa kita semua mempunyai kewajiban untuk merawat negeri ini tentunya dengan sikap negarawan yang harus kita kembangkan mulai dari sekarang. Tentu masih banyak hal yang saya dapatkan hari ini yang tidak mungkin saya tuliskan seluruhnya.


Sabtu, 21 Januari 2014
Faperta Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Minggu, 23 Februari 2014

PENGADAAN LOGISTIK

PENGADAAN LOGISTIK
1.    Jelaskan pengertian Pengadaan Logistik (Barang) !
Pada dasarnya dalam mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan agar mampu melakukan produksi barang secara berturut-turut serta dapat menyampaikan kepada pelanggan atau konsumen, maka sangatlah diperlukan adanya persediaan baik itu berupa barang maupun jasa.
Kelancaransuatupersediaanbarangdanjasasangatlahpentingdalammendukungjalannnyasuatuorganisasiuntukmencapaitujuannya.Olehkarenaitusuatuorganisasimaupunperusahaanwajibmelakukanpengadaanlogistik (barang/jasa).
Pengadaanbarangdanjasa (logistik) merupakansalahsatufungsidariadministrasilogistik.Pengadaanbarang/ jasamendudukiposisi yang pentingdalamsuatuadministrsilogistik.Olehkarenaitutidakdapatdipungkiribahwasetiaporganisasiharusmampumelakukanpengadaanlogistik.
Pengadaan barang dan jasa pada hakikatnya merupakan upaya pihak pengguna untuk mendapatkan atau mewujudkan barang dan jasa yang diinginkannya, dengan menggunakan metode dan proses tertentu agar dicapai kesepakatan harga, waktu, dan kesepakatan lainnya. Selain itu pengadaan diartikan sebagai segala usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan atau jasa dalam batas peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agar hakikat atau esensi pengadaan barang dan jasa tersebut dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka harus berpatokan pada filosofi pegadaan barang dan jasa.Filosofi adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas, hukum dan sebagainya dari segala yan ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan (hakikat) arti adanya sesuatu.
Ada banyak sekali pengertian terkait pengertian pengadaan logistik (Barang/jasa), berikut ini adalah pengertian terkait pengertian/ definisi pengadaan logistik (barang/jasa) dari berbagai referensi.
·           Lukas dan Rumsari
Pengadaan Logistik merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan logistiksesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis, spesifikasi, jumlah, waktu maupuntempat dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
·           Kepppres RI No. 54 tahun 2010
PengadaanBarang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Instansi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperolehnya.
·           Inpres RI No.1 Tahun 1998
Tata carapengadaanbarangdanjasamerupakanbagian yang pentingdaripadausahauntuklebihmeningkatkandayagunapengadaanbarangdanjasa yang dibutuhkandepartemendanberbagaiintansipemerintah, bank-bank milikpemerintah, sertabadan-badanusahamiliknegaradanmilikdaerah.
Berdasarkanuraiandanpengertiantersebut, dapatdinyatakanbahwafilosofipengadaanbarangdanjasaadalahupayauntukmendapatkanbarangdanjasa yang diingingkan yang dilakukanatasdasarpemikiran yang logisdansistematis (the system of thought), mengikutinormadanetika yang berlaku, berdasarkanmetodedan proses pengadaan yang baku.
Jadisecaragarisbesarpengadaanbarangdanjasa (logistik) dapatdiartikansebagaisegalabentukkegiatan yang meupakanbagiandansalahsatufungsiadministrasilogistik yang dilakukanolehorganisasidalamrangkamemenuhikebutuhannyabaikituberupabarangmaupunjasa yang terikatdalamsebuahprinsip, etika, danmetode yang telahdiaturdalamsuatuperundang-undangan yang bertujuanuntukmencapaitujuanorganisasinya.




2.    Dalam Perpres RI No. 54 Tahun 2010 diatur mengenai cara pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.Sebutkan dan jelaskan ada berapa metode /cara pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa  sesuaiperaturan tersebut!
Pengadaan barang dan jasa pada dasarnya Melibatkan dua pihak yaitu pihak pengguna barang/jasa dan pihak penyedia barang/jasa. Olehkarenanya, dalamhaliniseringkaliterjadiperbedaankepentingan yang mungkindapatmengakibatkankonflik.Di satusisipenggunabarangdanjasamenginginkanbarang/ jasa yang dibelidenganhargasemurah-murahnyasedangkanpenyediabarangdanjasamengharapkankeuntungan yang sebesar-besarnya. Untukituperluadanyaaturan yang mengaturmengenaimetode/ carapelaksanaanpengadaanbarang/ jasa.
Padahakikatnyaperaturanmengenaimetode/ carapelaksanaanpengadaanbarang/ jasatelahdiaturdalamPerpres RI No. 54 Tahun 2010. Berdasarkan Perpres RI No. 54 th 2010 BAB I Pasal 3, diatur mengenai Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. Bahwapelaksanaanpengadaanbarangdanjasadapat dilakukan melalui :
1.    Swakelola
Swakelola merupakan kegiatan pengadaan barang/jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat. Swakelola dapat dilaksanakan melebihi satu tahun anggaran. Dari pengertian dia atas ada tiga unsur yang dapat merencanakan, mengerjakan dan mengawasi pekerjaannya, yaitu K/L/D/I penanggung jawab aggaran, intansi pemerintah lain, dan kelompok masyarakat pelaksana swakelola.
a      Swakelola oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran :
§  Direncakan, dikerjakan dan diawasi sendiri oleh K/L/D/I
§  Mempergunakan pegawai sendiri, pegawai K/L/D/I lain dan/atau tenaga ahli (tidak boleh melebihi 50% dari jumlah keseluruhan pegawai K/L/D/I yang terlibat dalam kegiatan swakelola
b      Pengadaan swakelola oleh instansi pemerintah lain :
§  Direncanakan dan diawasi oleh K/L/D/I penanggung jawab
§  Pelaksanaan pekerjaannya dilakukan oleh instansi pemerintah yang bukan Penanggung Jawab Anggaran
c      Swakelola oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola.
§  Direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh kelompok masyarakat Pelaksana Swakelola
§  Sasaran yang ditentukan oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran
§  Pekerjaan utama dilarang dialihkan kepada pihak lain (subkontrak)
Selainitudalamswakelolatidaksemuapekerjaandapatdilakukandenganmetodeswakelola.Pekerjaan yang dapat dilakukan dengan swakelola, antara lain:
§  Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau memanfaatkan kemampuan teknis SDM serta sesuai dengan tugas pokok K/L/D/I
§  Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi langsung masyarakat
§  Pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaan tidak diminati oleh penyedia Barang/Jasa
§  Penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya atau penyuluhan
§  Pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) dansurvey yang bersifat khusus untuk pengembangan teknologi dan metode kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh penyedia Barang/Jasa
§  Pekerjaan survey, pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah, pengujian di labiratorium dan pengembangan sistem tertentu
§  Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi K/L/D/I yang bersangkutan
§  Pekerjaan pengembangan industri pertanahan industri alusista dan industri almatsus dalam negeri
Jadi pada intinya metode pengadaan barang dan jasa merupakan salah satu pengadaan barang dan jasa yang didasarkan atas peraturan perundang-undangan, dengan segala pekerjaan dan pengawasannya dapat dilakukan oleh K/L/D/I selaku penanggung jawab anggaran maupun instansi pemerintah lain dan kelompok masyarakat pelaksana swakelola. Selain itu metode ini hanya dapat dilakukan pada barang-barang logistik tertentu.

2.    Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
1.    Pelelangan :
a.    PelelanganUmum
Pelelangan Umum adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang memenuhi syarat. Pelelngan umum juga dapat diartikan sebagai pelelangan yang dapat dilakukan secara terbuka dengan pengunguman secara luas melalui media masa dan/ atau pada papan pengunguman resmi untuk peneragan umum, sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Diumumkan paling kurang di website K/L/D/I, dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat. Serta portal Pengadaan Nasional melalui LPSE. Dalampelelanganumumjuga tidak ada negosiasi teknis dan harga.Selain itu pada prinsipnya semua pemilihan penyedia pengadaan jasa konstruksi dilakukan melalui metode Pelelangan Umum.
Contoh pelelangan yang dilakukan oleh pemerintah kota surakarta adalah Pelelangan Tempat parkir kendaraan di Kawasan Terminal Tirtonadi TA 2013dengan syarat Mempunyai SIUP Jasa Perparkiran Kualifikasi Kecil.    
b.    PelelanganTerbatas
Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksiuntuk pekerjaan konstruksi yang jumlah penyedianya yang mampumelaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks. Pekerjaan yang kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi, mempunyai resiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus dan/pekerjaan yang bernilai diatas 100 juta rupiah Penyedia barang dan jasa biasanya telah tercatat dalam Daftar rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan bidang usaha atu ruang lingkupnya atau klasifikasi kemampuannya.
c.    PelelnganSederhana
PelelanganSederhana adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa lainnya untuksuatu pekerjaan yang bernilai paling tinggi 200 juta rupiah.Sama halnya seperti pelelangan sederhana pelelangan ini juga harusdiumumkan sekurang – kurangnya di website K/L/D/I dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE, sehingga masyarakat Luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Dalampelelangansederhanajugatidak ada negosiasi teknis dan harga.
2.    Pemilihan Langsung
Pemilihanlangsung adalah metode pemilihan penyedia pekerjaankonstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi 200 juta rupiah.Adapunbeberapaketentuandalammetodepemilihanlangsung, antara lain:
§  Untuk pekerjaan yang tidak kompleks
§  Dilakukan melalui proses pascakualifikasi (Merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah pemasukan penawaran).
§  Diumumkan sekurang – kurangnya di website K/L/D/I dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE, sehingga masyarakat Luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya
§  Tidak ada negosiasi teknis dan harga.
3.    Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjan konstruksi/jasa lainnya dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) penyedia B/J. Penunjukan langsung juga dapat diartikan sebagai penunjukan pemborong/ rekanan sebagai pelaksana pemborong/ rekanan golongan ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, dan dilakukan diantara sekurang-kurangnya tiga penawar dari pemborong/ rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM). Ada beberapakriteria yang harusdipenuhidalampengadaanbarangdanjasasecarapenunjukanlangsung, antara lain:
§  Dilakukan dengan negosiasi baik teknis maupun harga sehingga dapat diperoleh harga yang sesuai dengan harga pasar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
§  Keadaan tertentu
§  Pengadaan barang khusus/pekerjaan konstruksi khusus/jasa lainnya yang bersifar khusus.
Contoh penunjukan langsung yang dilakukan oleh pemerintah surakarta antara lain adalah Penunjukan Langsung Penyedia Pengadaan Dump Truck Tahun 2013 0leh Pokja ULP Pengadaan Dump Truck Tahun 2013 Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang diumumkan pada tanggal 13 Maret 2013 di website LPSE Surakarta.
4.    Pengadaan Langsung
Pengadaan langsung adalah pengadaan barang / pekerjaan konstruksi / jasa lainnya langsung kepada penyedia Barang/Jasa tanpa melaluipelelangan/seleksi/penunjukan langsung. Pengadaan langsung juga dapat diartikan sebagai pelaksanaan pemborongan/pembelian yang dilakukan dari pemborong atau rakanan golongan ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas atau penunjukan langsung. Adapunkriteriapengadaanlangsungadalahsebagaiberikut:
§  Merupakan kebutuhan operasi K/L/D/I
§  Bernilai paling tinggi 100 juta rupiah
§  Resiko kecil
§  Teknologi sederhana
§  Dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa usaha orang perseorangan dan/atau badan usaha kecil serta koperasi kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi yang tidak dapat dipenuhi oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil.
5.    Seleksi
Seleksimerupakansalahsatumetodepemilihanpenyediabarangdanjasadengancaramelakukan proses pemilihanberdasarkansyarat-syarattertentu, adapunduajenisseleksi, antara lain:
a.    Seleksi Umum
Seleksi umum adalah metode pemilihan penyedia jasa konsultasi untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia jasa konsultasi yang memenuhi syarat.Adapunketentuan-ketentuanseleksiumumadalahsebagaiberikut:
§  Diumumkan sekurang – kurangnya di website K/L/D/I dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE, sehingga masyarakat Luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
§  Daftar pendek dalam seleksi umum berjumlah 5-7 penyedia jasa konsultasi.

b.    Seleksi sederhana
Seleksi sederhana adalah metode pemilihan penyedia jasa konsultasi untuk jasa konsultasi yang bernilai paling tinggi 200 juta rupiah.adapun ketentuan-ketentuan seleksi sederhana adalah sebagai berikut:
§  Bersifat sederhana
§  Dilaksanakan dalam hal seleksi umum dinilai tidak efisien dari segi biaya seleksi.
§  Diumumkan sekurang – kurangnya di website K/L/D/I dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE, sehingga masyarakat Luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya
§  Daftar pendek dalam seleksi sederhana berjumlah 3-5 penyedia jasa konsultasi
6.    Kontes
Adalah metode pemilihan penyedia barang yang memperlombakan barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harga /biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan. Contoh pengadaan barang yang dilakukan pemerintah kota surakarta dengan metode kontes ini adalah pengadaan kereta kencana.
7.    Sayembara
Adalah metode pemilihan penyedia jasa yang memperlombakan gagasan orisinil, kreativitas dan inovasi, budaya dan metode pelaksanaan tertentu yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan. Kontes/sayembara dilakukan khusus untuk pemilihan penyedia barang/jasa lainnya yang merupakan hasil industri kreatif, inovatif dan budaya dalam negeri. Contoh pengadaan barang dan jasa yang dilakukan pemerintah kota melalui sayembara adalah  pendaftaran sayembara kawasan Stasiun Jebres-Pasar Ledoksari

3.    Dalam Perpres RI No. 54 Tahun 2010 juga diatur mengenai E-Procurement (Pengadaan secara elektronik) dan E- Tendering. Jelaskan apa yg dimaksud dengan E-Procurement dan E-Tendering !
Kemajuan teknologi informasi terjadi sedemikian pesatnya sehingga data, informasi, dan pengetahuan dapat diciptakan dengan teramat sangat cepat dan disebarkan di seluruh lapisan masyarakat. Kemajuan teknologi informasi bukan hanya di bidang perdagangan saja melainkan di berbagai bidang, misalnya, bidang pendidikan, keamanan sosial dan pemerintahan. Teknologi informasi dipergunakan di pemerintahan karena memiliki kelebihan-kelebihan yang menguntungkan daripada cara tradisional.Kemajuan teknologi juga berpengaruh terhadap metode pengadaan barang dan jasa agar lebih efektif dan efisien. Adapun menurut Perpres No. 54 tahun 2010 yang mengatur mengenai tata cara pengadaan barang secara elektronik, yaitu E-Procurement yang di dalamnya juga terdapat E- Tendering.
§  E-Procurement (pengadaan secara elekronik) adalah pengadaan B/J yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundang – undangan. Selain itu ada juga pengertian mengenai E-Procurement, antara lain:
§  Menurut daftar kata X-Solutions dalam Andri Heryandi (2012)  e-procurement merupakan sebuah istilah dari pengadaan  (procurement)  atau pembelian secara elektronik.
§  Menurut Kantor Manajemen Informasi Pemerintah Australia (Australian  Government  Information Management, AGIMO)  dalam Ita Akyuna (2003):  e–Procurement  merupakanpembelian antar-bisnis (business-to-business, B2B) dan penjualan barang dan jasa melalui internet.
§  Menurut Ippolito dalam Ita Akyuna (2003) Bank Dunia menyebut e-Procurement  dari sisi pemerintahan sebagai  electronic government procurement  atau e-GP adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet oleh pemerintahan-pemerintahan dalam melaksanakan hubungan pengadaan dengan para pemasok untuk memperoleh barang, karya-karya, dan layanan konsultasi yang dibutuhkan oleh sektor publik.
Menurut Perpres No 54 Tahun 2010 e-procurement mempunyai tujuansebagai berikut:
a)  Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas;
b) Meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat;
c)  Memperbaiki tingkat efisiensi proses Pengadaan;
d) Mendukung proses monitoring dan audit; dan
e)  Memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time.
 Manfaat e-ProcurementMenurut  Keppres No. 80/2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintaha  e-Procurement  mempunyai beberapa manfaat yakni:
a)  Menghemat anggaran;
b) Membuat proses interaksi antara pengguna dan penyedia jasa, serta masyarakat menjadi lebih mudah serta serta masyarakat menjadi lebih
mudah serta cepat;
c)  Meningkatkan kontrol terhadap berbagai penyimpangan;
d) Mengurangi kontak fisik yang bisa meminimalkan risiko KKN;
e) Terjadinya pengurangan Harga pembelian barang, Penagihan danpembayaran, serta Biaya administrasi;
f)  Dapat mengoptimalkan pengelolaan basis pasokan yang tepat waktu;
g)  Merupakan salah satu inisiatif e-Government
          Adapun beberapa jenis-jenis E-Procurement adalah sebagai berikut:
a) E-Lelang Umum (e-Regular Tendering)
b) E-Lelang Penerimaan (e-Reverse Tendering)
c) E-Pembelian (e-Purchasing)
d) E-Penawaran Langsung (e-Price Quatation)
e) E-Penawaran Berulang (e-Reverse Auction)
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa E- Procurement adalah salah satu cara pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan sarana teknologi dan informasi elektronik baik itu melalui internet maupun sarana yang lain berdasarkan undang-undang tertentu.


Berikut ini adalah contoh tampilan E-Procurement pada website LPSE Kota Surakarta adalah sebagai berikut:

§  E-Tendering
E-Tendering adalah tata cara pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa yang terdaftar pada sistem pengadaan secara elektronik dengan cara menyampaikan satu kali penawaran dalam waktu yang telah ditentukan.
E-Tendering merupakan salah satu bagian dari E-Procurement.E-tendering juga telah jelas diatur dalam Perpres No 54 tahun 2010. Ada dua macam E-Tendering, yaitu:
a) E-Lelang Umum (e-Regular Tendering)
b) E-Lelang Penerimaan (e-Reverse Tendering)
Ruang lingkup e-Tendering meliputi proses pengumuman pengadaan barang/jasa sampai dengan pengumuman pemenang. Para pihak yang terlibat dalam e-Tendering adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat Pengadaan dan Penyedia barang/jasa.
Aplikasi e-Tendering wajib memenuhi unsur perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan kerahasiaan dalam pertukaran dokumen serta tersedianya sistem keamanan dan penyimpanan dokumen elektronik yang menjamin dokumen elektronik tersebut hanya dapat dibaca pada waktu yang telah ditentukan. E-Tendering dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Pengadaan Secara Elektronik yang diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik.
4.    Dengan sistem Pengadaan secara elektronik (E-Procurement), diharapkan Pengadaan Barang/Jasa menjadi lebih transparan, lebih akuntabel, lebih efisien dan dapat meningkatkan persaingan usaha yang  sehat diantara penyedia B/J. Jelaskan maksudnya!
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa kemajuan teknologi dan informasi sekarang ini sangatlah penting dan berpengaruh besar bagi semua sendi-sendi kehidupan baik itu di bidang politik, sosial, ekonomi, maupun administrasi tak terkecuali administrasi logistik.Salah satu fungsi administrasi logistik yaitu pengadaan barang dan jasa (logistik) juga tak luput dari kemajuan teknologi dan informasi. Salah satu cara pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dapat dilakukan saat ini dan telah diatur dalam undang-undang adalah pengadaan barang dan jasa (logistik) secara elektronik (E-Procurement).
E-Procurement yang telah dijelaskan pada soal sebelumnya yaitu mengenai pengadaan barang dan jasa secara elektronik melalui berbagai media baik itu internet maupun media yang lainnya.Menurut Juhana (2009) selama ini pengadaan barang dan jasa dilakukan dengan langsung mempertemukan pihak-pihak yang terkait seperti penyedia barang dan jasa, proses yang dilakukan secara fisik ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan yang didapat yaitu para pengguna dan penyedia barang dan jasa bersama-sama mengetahui alur pelelangan. Tetapi kelemahan dari tahap-tahap pelaksanaan pengadaan barang dan jasa konvesional dan Nepotisme (KKN) berkembang, waktu yang dilakukan lama hingga bila para penyedia barang dan jasa banyak menimbulkan antrian yang dipandang menyia-nyiakan waktu.
Melihat dengan semakin maraknya peluang penyimpangan dalam suatu pengadaan logistik. Maka E-Procurement merupakan  suatu bentuk sistem pengadaan barang dan jasa yang mampu membentuk transparansi informasi dalam tubuh pemerintah, baik itu pemerintah kota maupun pemerintah pusat.
Saat ini E-Procurement dianggap sebagai suatu sistem yang terbaik yang dapat mencegah adanya praktek KKN dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.Sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagaimana diatur dalam Kepres No 80 Tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, dengan E-Procurement peluang untuk kontak langsung antara penyedia barang dan jasa dengan panitia pengadaan menjadi semakin kecil, lebih transparan, lebih hemat waktu dan biaya serta dalam pelaksanaannya mudah untuk melakukanpertanggung jawaban keuangan.
Pemilihan penyedia barang dan jasa dengan menggunakan sistem E-Procurement diaplikasikan untuk mewujudkan tujuan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah yang efektif, efisien, transparan, adil, tidak diskriminatif dan akuntabel. Berdasarkan kelebihan-kelebihan yang ada pada E-Procurement tersebut maka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendorong seluruh instansi pemerintah untuk secara bertahap menerapkan E-Procurement dalam sistem pengadaan barang dan jasanya.
Efektif mempunyai arti bahwa dalam pengadaan barang dan jasa suatu instansi atau pemerintahan harus memperhatikan mengenai jumlah barang yang dibutuhkan harus sesuai dengan jumlah barang yang dibeli atau diadakan. Jangan sampai barang yang dibeli itu kurang yang dapat menghambat proses organisasi maupun berlebihan yang dapat mengakibatkan keborosan.
Efisien memiliki arti bahwa dalam setiap pengadaan barang dan jasa setiap instansi harus memperhatikan tentang manajemen waktu. Jangan sampai nantinya dalam sebuah pengadaan barang dan jasa terjadi keterlambatan kedatangan barang maupun proses pengadaan yang terhambat akibat adanya kurang komunikasi antara pihak penawar dan peminta barang.
Transparan memiliki arti bahwa dalam setiap pengadaan barang haruslah terbuka bagi semua pihak. Jangan sampai ada yang ditutup-tutupi baik itu berupa tempat, dana, maupun pemenang tender pengadaan barang. Masyarakat selaku pengawas pemeritah juga harus tahu terkait pengadaan barang yang dilakukan oleh pemerintah agar nantinya tidak ada saling curiga antara masyarakat dan pemerintah.Masyarakat juga dapat memeberikan penilaian terkait kinerja pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa.
Adil dan tidak diskriminatif artinya adalah dalam pengadaan barang dan jasa setiap masyarakat berhak ikut serta dalam proses pengadaan barang dan jasa. Masyarakat selaku pihak yang menawarkan barang dan jasa kepada pemerintah harus memperoleh perlakuan yang sama antar pihak satu dengan pihak lain. Selain itu pemerintah dalam mengadaka barang dan jasa tidak ada unsur keterpaksaan ataupun unsur perasaan dalam memilih penyedia barang dan jasa.Pemerintah/ pihak yang mengadakan barang dan jasa harus dapat bersikap netral kepada semua calon penyedia barang dan jasa.
Salah satu contoh dari pelaksanaan E-Procurement yang telah berjalan dengan baik adalah yang telah dilakukan oleh pemerintah surabaya. Pemerintah Kota Surabaya dalam upaya mewujudkan pelayanan publik yang prima di bidang pengadaan barang dan jasa mulai tahun 2003 telah membangun pelayanan prakualifikasi berbasis internet kemudian disempurnakan pada tahun 2004 dengan mengembangkan pelayanan pengadaan barang dan jasa secara online dengan nama SePS (Surabaya e-Procurement System) dan mulai tahun 2010 sudah mengimplementasikan aplikasi e-procurement Full Elektronik.
Proses pelelangan dimulai dari pengumuman paket pekerjaan sampai pengumuman pemenang lelang pengadaan barang dan jasa sehingga panitia juga terhindar dari tuduhan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), sehingga proses pelaksanaan e-procurement ini memberikan hasil (outcomes) sesuai dengan tujuan awalnya. Proses pelelangan ini sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 45 Tahun 2011 yakni yang berisi bahwa agar penatausahaan keuangan daerah dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan daerah dengan tetap memperhatikan prinsip efektif, efisien, transparan dan bertanggung jawab serta agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa dilingkungan Pemerintah Kota Surabaya dapat dilaksanakan secara lebih optimal, perlu dilakukan penyempurnaan terhadapketentuan mengenai pedoman teknis pelaksanaan anggaran belanja langsung dan pengadaan barang/jasa.
Oleh karena itu bagi instansi-instansi pemerintahan di daerah lain seharusnya dapat mencontoh apa yang telah dilakukan oleh pemkot surabaya terkait pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui E-Procurement yang telah  berjalan dengan baik. Berbagai tujuan dan manfaat dari adanya E-Procurement yang ditawarkan seharusnya dapat dioptimalkan oleh berbagai instansi baik itu pemerintahan maupun swasta untuk mencapai sebuah pengadaan barang dan jasa yang lebih efisien, efektif, transparan dan akuntabel.Karena pada dasarnya setiap waktu pasti selalu mengalami perkembangan. Oleh karena itu jangan sampai suatu daerah mengalami ketertinggalan dari daerah lain. 


DAFTAR PUSTAKA
Departemen Keuangan RI Dirjen Anggaran, 1990. HimpunanPeraturantentangPengelolaanBarang-barangMilik/ Kekayaan Negara. Jakarta: Pradnya Paramita.
Dwiantara, Lukas. 2005. Manajemen Logistik Pedoman Praktis Bagi Skretaris dan Staf Administrasi. Jakarta: Grasindo.
Institut Teknologi Bandung. 2008. Metoda Pengadaan. Diperoleh dari http://logistik.itb.ac.id pada 7 Mei 2013.
Mukmin, Mohamad Ichram. PengadaanBarangdanJasa.Pusat Pendidikan dan Latihan Anggaran.
Pemerintah Kota Surakarta. 2013. LPSE Kota Surakarta.Diperoleh dari http://lpse.surakarta.go.id pada 7 Mei 2013.
Presiden Republik Indonesia. 2010. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor  54  Tahun  2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Diperoleh dari http://sepp.kominfo.go.id pada 7 Mei 2013.
Rangkuti, Freddy.1995. ManajemenPersediaanAplikasi di BidangBisnis. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Sherlya Ayu Nidya Sari. 2013. Evaluasi Electronic-Procurement  Dalam Sistem Pengadaan Barang dan Jasa di Pemerintah Kota Surabaya. Diperoleh dari ejournal.unesa.ac.id pada 7 Mei 2013.
Sutedi, Adrian. 2009. Aspek-aspekHukumPengadaanBarangdanJasadanBerbagaiPermasalahannya. Jakarta: SinarGrafika.
Telkom Institute of Technology. 2013. Digital Library Telkom Institute of Technology. Diperoleh dari http://digilib.ittelkom.ac.id pada 7 Mei 2013.



Popular Posts