Label 3

Sabtu, 22 Februari 2014

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ORGANISASI

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ORGANISASI
Efektivitas organisasi pada dasarnya merupakan sebuah rentangan atau tingkatan tertentu, oleh karena itu efektivitas organisasi tidak dapat dimaknai sebagai sebuah titik. Rentangan pada suatu efektivitas organisasi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu efektif, cukup efektif dan sangat efektif. Manajer memiliki kebebasan untuk memilih pada tingkatan mana efektivitas organisasi akan diletakkan sehingga manajer memiliki kekuasaan penuh atas pemilihan kebijakan dalam organisasinya. Sebagai imbalannya adalah manajer akan memperoleh kekuasaan dan atau stabilitas.
Secara umum kebanyakan manajer memilih tingkatan efektifitas organisasi yang paling minimal. Dengan efektifitas organisasi yang minimal, manajer akan mempunyai ruang yang lebih luas untuk menerapkan otonominya atau kewenangannya. Pemilihan efektifitas organisasi hanya sebagai formalitas manajer dalam menjalankan organisasinya. Tingkat efektifitas organisasi selalu sebanding lurus dengan rasionalitas organisasi, dengan kata lain efektifitas yang tinggi juga akan menghasilkan  rasionalitas yang tinggi pula. Hal ini pula yang akhirnya  berdampak pada tingkat otonomi manajer dalam sebuah organisasi.
Kebanyakan organisasi-organisasi besar memiliki kemampuan untuk memanipulasi dan mengontrol lingkungan mereka. Dalam hal ini organisasi tersebut berperan sebagai pemimpin pasar atau sering di sebut”market leader”. Banyak keuntungan yang didapat organisasi yang berperan sebagai market leader di antaranya dapat mengontrol kualitas barang, jenis barang, dan mampu mendikte para pesaingnya sesuai keinginan organisasi tersebut. Untuk menekan pasar, organisasi-organisasi yang besar memiliki cara yang umum di lakukan yaitu dengan membatasi persaingan terhadap organisasi lainnya. Pembatasan persaingan tersebut dengan melakukan merger, akuisisi, join ventures, konglomerasi atau menempuh cara politik dengan jalan mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Jarak antara lingkungan yang sesungguhnya dengan tindakan organisasi dijembatani oleh persepsi dan evaluasi kejadian yang di lakukan oleh para pengambil keputusan. Pembahasan tentang lingkungan telah di kupas tentang lingkungan tersebut di mana lingkungan di bedakan menjadi 2 yaitu lingkungan riil dan lingkungan yang dipersepsikan. Informasi yang biasa di terima oleh seorang manajer adalah informasi yang sudah bias karena informasi tersebut merupakan hasil persepsi para manajer di lingkungan organisasinya. Persepsi yang di hasilkan berbeda-beda antara manajer satu dengan manajer lainnya. itu semua tergantung dari kepentingan, pengetahuan, pengalaman para manajer. Oleh karena itu, berbagai perbedaan persepsi dan interpretasi tentang lingkungan inilah yang memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan rancangan/desain struktural organisasi tersebut.
Pada penjelasan di atas telah dijelaskan mengenai apa yang disebut dengan pendekatan strategis, yakni suatu pendekatan terbaik yang dipilih seorang manajer untuk memilih tingkat efektifitas yang terbaik bagi organisasinya. Namun pendekatan strategis ini juga memiliki berbagai kelemahan . Kelemahan tersebut antara lain: pertama, pendekatan ini nantinya akan mempersulit terjadinya perubahan domain atau bidang pekerjaan yang dikerjakan organisasi tersebut. Akibatnya akan mengakibatkan banyaknya masalah seperti PHK, rekrutmen tenaga kerja baru, dll. Kedua, organisasi akan terhambat untuk memasuki pasar yang berbeda-beda. Hambatan ini nantinya muncul dikarenakan masalah biaya, baik biaya produksi maupun skala ekonomis, biaya absolut, dll. Pasar yang semakin berkembang nantinya akan mengakibatkan otonomi manajer berkurang sehingga manajer harus memperhatikan efektifitas dan rasionalitas organisasi lebih. Manajer juga harus mempertimbangkan pengaruh lingkungan dalam pengambilan keputusannya.


0 komentar

Posting Komentar

Popular Posts