Macam-macam
Etnik/ Suku Bangsa di Dunia
1.
Suku
Bangsa Maya
Suku Maya adalah
kelompok suku yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang
berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di
sebelah timur. Suku maya mampu menghasilkan bentuk karya dan peradaban unik
seperti bangunan (Chichen Itza), pertanian (kanal drainase), tanaman jagung dan
latex, sumurnya yang disebut “cenotes”. Cara mereka berkomunikasi dan
mendokumentasikan menggunakan gambar dan simbol, yang disebut “glyph”. Suku ini
juga mengenal kecantikan seseorang, dengan membuat tempurung kepalanya menjadi
rata, dengan cara mengikatkan papan di dahi dan tempurung belakang pada
bayi/kelahiran anak, sehingga pada waktu dewasa mereka merasa anggun dengan
memiliki tulang dahi yang rata. Adapun senjata yang digunakan adalah disebut
“Atlatl” , yakni semacam busur dan panahnya.
2.
Suku
Bangsa Persia
Persia
adalah salah satu suku yang tergolong dalam Bangsa Iran,
menggunakan bahasa
Persia dan juga mempunyai persamaan dalam kebudayaan dengan bangsa Iran
yang lainnya. Bangsa ini mayoritas di Iran dan minoritas di beberapa negara-negara lain
seperti Afganistan, Tajikistan, Uzbekistan, Amerika Serikat, Kuwait, Turki, Uni Emirat Arab, Irak dan juga beberapa negara di Timur Tengah.
Bahasa Persia adalah salah satu bahasa yang tertua di dunia yang masih
digunakan hingga hari ini. Peradaban Persia telah memperkenalkan tiga agama
utama yaitu Zoroastrianisme, Manikeanisme, dan Bahá'í.
Sekarang, mayoritas orang Persia beragama Islam (aliran Syi'ah)
dan juga terdapat kelompok minoritas beragama Islam (aliran Sunnah Waljamaah), Zoroastrianisme, Kristen, Yahudi dan Bahá'í.
Terdapat juga ateis
dan agnostik.
Orang Persia mulai memeluk Islam sekitar tahun 637 – 651. Hal itu terkait rapat dengan penyebaran
Islam pada zaman Khulafa'ur
Rasyidin. Penyebaran suku persia di dunia pada tahun 2005.
3.
Suku
Bangsa Amazon
Amazon adalah suatu suku bangsa yang seluruhnya adalah
perempuan pada Era Klasik
dan dalam mitologi
Yunani. Menurut Herodotos,
suku Amazon ada di daerah perbatasan Skithia di
Sarmatia (Ukraina
modern). Para historigrafer lainnya berpendapat bahwa suku Amazon menghuni Asia Minor, Libya, atau India. Ratu Amazon yang terkenal di antaranya
adalah Penthesileia,
yang ikut serta dalam Perang Troya,
dan saudarinya Hippolyta,
yang pernah ditemui oleh Herakles.
Para tentara Amazon sering digambarkan melawan pasukan Yunani dalam seni Yunani
dalam cerita amazonomakhia.
Suku Amazon telah banyak diasosiasikan dengan berbagai
figur historis sepanjang masa Kekaisaran Romawi
dan Abad Kuno Akhir.
Dalam istoriografi Romawi, ada banyak serangan suku
Amazon di Asia Minor. Sejak masa Modern Awal, nama suku Amzon telah menjadi
julukan untuk prajurit wanita secara umum.
4.
Suku
Bangsa Aborigin
Etnik Aborigin, pemukim benua Australia, pada
sekitar abad-abad kedatangan bangsa kulit putih (abad ke 18), diperkirakan
berjumlah 300.000 orang. Mereka mendiami pantai-pantai utara dan timur serta
lembah sungai Murray dan sebahagian kecil lainnya berada di Tasmania (Kitley,
1994;362). Mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan (food
gathering) dan ini sudah dipertahankan semenjak beribu-ribu tahun sebelum
kedatangan bangsa kulit putih. Mereka tidak mengenal pertanian, karena,
disamping faktor lingkungan alam yang kurang mendukung untuk diolah menjadi
lahan pertanian, juga disebabkan oleh tidak adanya bibit tanaman untuk
pertanian.
Orang Aborigin menganggap diri mereka adalah
bahagian dari alam dan semua benda-benda alam seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan,
menurut mereka, mempunyai sifat yang sama dengan manusia. Oleh karenanya dalam
tradisi Aborigin sangat dipentingkan menjaga keharmonisan alam. Orang-orang
Aborigin memiliki sistem kepercayaan “dream time”. Mereka percaya kepada arwah
nenek moyang dan percaya kepada kekuatan-kekuatan magic yang dimiliki oleh alam
terutama binatang. Disamping itu mereka juga dikenal sebagai pembuat obat yang
diolah dari sumber-sumber alam. Nuansa sakral sangat dominan terlihat dalam
kesenian Aborigin. Hal ini dibuktikan dengan ragam kesenian visual yang
dihasilkan seperti lukisan, cukilan, goresan dan kerajinan menjalin serat
(Kitley, 1994;391).
5.
Suku
Bangsa Han di China
Jumlah penduduk suku Han adalah 91,59% dari
keseluruhan penduduk Tiongkok. Suku Han bukan hanya suku dengan jumlah orang
terbesar di Tiongkok, ia juga adalah suku dengan jumlah orang terbesar di
dunia. Suku ini diberi nama Han sejak dinasti Han. Suku Han memiliki hampir
4000 tahun catatan sejarah. Suku Han tersebar di seluruh Tiongkok, sama-sama menggunakan
Hanyu Bahasa Han. Sejarah Hanyu sangat panjang dan kaya kosa kata. Saat ini
Hanyu memakai huruf blok persegi(fangkuai Hanzi), yang berkembang dari Jiaguwen
serta Jinwen.
Sejak zaman Chunqiu(770-476 SM), orang Han sudah
memulai pembangunan pertanian dan irigasi dalam skala besar. Sistem irigasi Dujiangyan
di Sichuan yang dibangun di awal masa Zhanguo(475-221 SM), sampai sekarang
masih berfungsi. Konsep agama orang Han cukup dalam. Penyembahan nenek moyang,
diwariskan turun temurun sebagai bentuk pengabdian. Hari raya orang Han yang
paling besar adalah Chunjie(Festival Musim Semi), selain itu ada Yuanxiao jie,
Duanwu jie, Zhongqiu jie dan lain-lain. Di dalam sejarahnya yang panjang, suku
Han dan suku lain menjalin hubungan politik, ekonomi dan budaya. Karena faktor
sejarah dan jumlah penduduk, suku Han memiliki peran utama dalam kehidupan
bernegara.
6.
Suku
Gypsy
Bangsa
atau kaum Gipsy merupakan bangsa yang nomaden yang artinya suka berpindah
tempat, kaum gipsy ini pernah memiliki masa kelam sewaktu kepemimpinan Hitler
di eropa dengan dimasukkannya kaum gipsi kedalam salah satu suku yang dianggap
“berbahaya”, selain orang Jews, orang Slavia dan kaum homoseksual. Kaum ini
memiliki pandangan hidup yang unik dan tersebar luas di benua benua Amerika dan
Timur Tengah. Dewasa ini jumlah mereka diperkirakan mencapai lebih dari 5 juta
orang yang tinggal tersebar di setiap penjuru dunia. Gipsi memiliki banyak nama
lain, antara lain Gipsy, Gitanos, Tsigani, Cigany, Zigeuner, Sinti, dan rom.
Karena
jarang diterima, orang Rom tidak pernah menetap. Gaya hidup nomaden ini
menghasilkan berbagai keterampilan, seperti kerajinan logam, jual beli, dan
hiburan. Dengan menawarkan jasa-jasa yang dibutuhkan ini, paling tidak mereka
dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Beberapa wanita Rom memanfaatkan reputasi
bahwa mereka memiliki kekuatan supernatural, sering kali pura-pura memilikinya
untuk tujuan komersial. Kebiasaan berpindah-pindah ini juga meminimalkan risiko
pencemaran budaya atau moral akibat terlalu banyak kontak dengan gadje—bahasa
Romani untuk “non-Rom”. Meskipun ada orang Rom yang berpegang kukuh pada banyak
tradisi, mereka sering kali memeluk agama mayoritas di daerah mereka tinggal.
Dewasa
ini, antara dua juta hingga lima juta orang Rom—ada yang mengatakan lebih
banyak lagi—tinggal hampir setiap penjuru bumi. Kebanyakan tinggal di Eropa.
Sebagian besar tidak lagi hidup berpindah-pindah, dan ada yang cukup berada.
Namun, di banyak tempat, orang Rom masih tergolong miskin dan kurang beruntung,
dan sering hidup dalam kondisi yang mengenaskan.
7.
Suku Bangsa Yunani
Yunani adalah
nama sebuah bangsa yang telah menghuni Yunai semenjak abad ke-17 SM
sampai sekarang. Mereka sekarang diketemukan di semenanjung Yunani di sebelah
tenggara Eropa, kepulauan Yunani, dan Siprus.
Koloni dan komunitas Yunani secara historis telah didirikan di segala penjuru Laut
Tengah, namun bangsa Yunani selalu berpusatkan di sekitar
pesisir Aegea di mana bahasa Yunani telah dipertuturkan semenjak zaman Antik.
Sampai awal abad ke-20, bangsa Yunani secara
uniform tersebar di semenanjung Yunani, pesisir barat Asia Minor, Pontus dan
Konstaninopel, yang merupakan daerah-daerah yang kurang lebih sama dengan
perbatasan Kekaisaran Bizantium
pada akhir abad ke-11 dan wilayah kolonisasi
Yunani pada Dunia Kuna.
Namun setelah Perang
Yunani-Turki (1919
– 1922)
pada tahun 1923,
pertukaran populasi besar-besaran antara Turki dan Yunani terlaksana dan
membatasi kaum etnik Yunani secara umum di perbatasan negeri Yunani modern.
Inilah daerah di mana mereka menetap untuk pertama kalinya sejak sekitar tahun 1500 SM,
dan juga di Siprus.
Populasi Yunani lainnya bisa ditemukan di Italia selatan sampai Kaukasus
dan komunitas diaspora di sejumlah negara-negara lainnya di dunia. Saat ini,
paling tidak secara nominal, sebagian besar bangsa Yunani beragama Ortodoks
Yunani.
Sumber:
http://www.belajartionghoa.com/suku-han/
haxims.blogspot.com/2010/06/mengenal-lebih-dekat-kaum-gypsy.html
1 komentar
thank infonya sangat bermanfaat, kunjungi http://bit.ly/2NNBmDX
Posting Komentar