Kurangnya Penghargaan Terhadap
Orang-orang Berprestasi di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang kaya
akan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia. SDA yang melimpah tidak akan
berguna secara optimal tanpa peran dari SDM yang berkualitas. Indonesia
dianggap sebagai negara dengan tingkat pendidikan yang rendah, sehingga SDA
yang dimiliki Indonesia belum mampu dikelola secara optimal. Namun demikian
tidak sedikit pula orang-orang indonesia yang berprestasi dan berkualitas,
serta mungkin mampu untuk mengelola SDA Indonesia secara lebih baik. Tetapi
para sarjana-sarjana dan ilmuwan-ilmuwan Indonesia memilih untuk melanjutkan
pendidikan, berkarir, dan berkarya untuk negara lain.
Sungguh ironis memang jika melihat
kenyataan tersebut. Seharusnya dengan orang-orang berprestasi dan
ilmuwan-ilmuwan di indonesia, mereka mampu membangun Indonesia menjadi lebih
baik. Mereka lebih memilih hijrah keluar negeri dikarenakan kurangnya
penghargaan bagi mereka, baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat. Selain
kurangnya penghargaan, banyak faktorlain yang menyebabkan merek hijrah keluar
negeri baik untuk belajar maupun berkarir. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat
dari sudut pandang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik.
Dari segi ekonomi, para ilmuwan
maupun orang-orang berprestasi memilih untuk pergi keluar negeri, karena
anggapan mereka bahwa pendapatan dan standar hidup luar negeri lebih tinggi
dari Indonesia. Mereka juga merasa nyaman untuk tinggal di luar negeri, karena
kebutuhan mereka akan lebih terpenuhi. Dengan tingkat ekonomi dan pendapatan
yang tinggi kehidupan mereka akan lebih terjamin.
Selain dari perspektif ekonomi,
faktor sosial juga turut berpengaruh terhadap kasus ini. Kurangnya fasilitas
dan sarana penunjang di indonesia dibandingkan luar negeri yang dianggap lebih
memadai. Hal lain yang tidak kalah penting yaitu naiknya status sosial jika
orang telah mampu belajar dan bekarya di luar negeri. Penghargaan yang kurang
dari pemerintah juga menjadi alasan mereka hijrah ke luar negeri.
Faktor gejolak politik di indonesia
juga turut menjadi faktor utama orang-orang berprestasi ini pergi ke luar
negeri. Pemberian beasiswa dari pihak tertentu kepada orang-orang berprestasi hanya
sebagai intrik politik para politisi untuk mendapat citra yang baik dari
masyarakat. Bayaknya kasus korupsi juga turut menjadi faktor koupsi dianggap
telah mengurangi subsidi terhadap pendidikan, sehingga menyebabkan buruknya
pendidikan di Indonesia. Politik yang seharusnya bertujuan untuk membentuk
negara yang lebih baik malah menjadikan negar semakin rusak.
Dari segi pendidikan dan
budaya, banyak faktor yang menyebabkan
orang-orang berprestasi hijrah ke luar negeri. Pendidikan yang buruk dianggap
menjadi salah satu faktor. Pendidikan buruk ini dapat terlihat dari kurangnya
fasilitas-fasilitas pendidikan baik di tingkat dasar maupun perguruan
tinggi. Faktor kurangnya apresiasi dari
pemerintah maupun masyarakat juga merupakan salah satu faktor dari segi budaya.
Orang-orang berprestasi menganggap bahwa dirinya telah berkarya dan karya
mereka patut untuk dihargai baik secara materi maupun non materi.
Masalah-masalah di atas seharusnya
dapat menjadi pembelajaran dan tantangan bagi pemerintah pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk berbenah agar orang-orang berprestasi tersebut
tidak hijrah ke luar negeri. Pemerintah seharusnya lebih memberikan apresiasi
baik berupa materi maupun non materi kepada orang-orang berprestasi. Selain itu
bagi orang-orang berprestasi yang telah hijrah ke luar negeri tidak melupakan
tanah kelahirannya. Setelah mereka mendapat ilmu dan pengalaman yang lebih,
mereka dapat mengimplementasikan ilmunya di Indonesia. Masyarakat jua tidak
sepantasnya pula selalu menilai negatif orang-orang berprestasi tersebut.
Karena dari data survey mengatakan bahwa 90% orang berprestasi di luar negeri
tersebut mengaku ingin kembali dan mengabdi di indonesia.
0 komentar
Posting Komentar