Manusia yang mulia
Hakikatnya
kemuliaan manusia bukan dilihat dari hartanya, keluarganya, kepandaiannya
melainkan dilihat dari ketakwaannya, hal ini tersurat dalam QS. Al-Hujurat: 13
yang artinya:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa
sesungguhnya Allah menciptakan kita bersuku-suku bukan untuk saling serang
melainkan saling mengenal dan di antara itu semua orang yang paling mulia di
sisi Allah adalah orang yang taqwa, kebanyakan orang menganggap takwa yakni
orang yang mampu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Lalu apa sebenarnya takwa versi Allah SWT?. Lihat QS. Ali-Imran: 133-134, yang
artinya:
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa, 134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan.
Jadi,
takwa versi Allah ya seperti yang tercantum dalam ayat tersebut. Selain itu
takwa merupakan pelajaran yang harus kita amalkan kapanpun dan dimanapun kita
berada. Lalu sejak kapan pelajaran takwa itu ada? Lihat QS. Al-Maidah: 27, yang
artinya:
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam
(Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan
korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak
diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti
membunuhmu!." Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima
(korban) dari orang-orang yang bertakwa."
Dari ayat ini menunjukkan bahwa
pelajaran sejak ada dari jaman nabi Adam. Dari sini kita juga dapat kita lihat
bahwa kita adalah keturunan orang yang tidak takwa atau pembunuh yakni Qabil.
Maka dari itu janganlah kamu bangga atas garis keturunan tetapi bangga terhadap
garis ketakwaan. Selain itu takwa juga ada pada ajaran nabi nuh as (QS.
Al-Mu’minun: 23), nabi Ibrahim as (Qs. Al-Ankabut: 16), nabi Hud as (QS.
Asy-Syu’ara’: 124), nabi shaleh as (QS. Asy-Syu’ara’:142) nabi luth as (QS.
Asy-Syu’ara’: 191) nabi ilyas as (QS. Ash-Shaffat: 123-124) nabi musa as (QS.
Yunus: 84) nabi isa as (QS. Al-Maidah: 112)
nabi muhammad saw (QS. Al-Baqarah:21). Jadi sejak nabi adam as sampai
nabi Muhammad saw ajarannya sama yakni takwa karena tuhannya juga sama yakni
Allah SWT.
Menjalankan takwa versi Allah
sangatlah sulit, tetapi ada sebuah sarana atau jalan yang dapat digunakan untuk
meraih takwa yakni agama islam. Lalu sejak kapan islam itu ada? Lihat QS.
Al-Maidah: 132 yang artinya:
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan
itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai
anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah
kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
Dari ayat ini agama islam pertama kali muncul sejak nabi
Ibrahim kemudian setelah nabi Muhammad lahir beliau diperintahkan untuk
mengikuti ajaran agam nabi Ibrahim. Seperti yang tersurat dalam QS. An-Nahl:
123, yang artinya:
Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Setelah ini maka munculah rukun
islam dan rukun iman yang sebenarnya isi dari rukun islam tujuannya untuk
takwa. Dengan takwa kita juga akan mendapatkan balasan surge dari Allah SWT.
Seperti dalam QS. An-Nahl: 30-32, yang artinya:
30. Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa:
"Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab:
"(Allah telah menurunkan) kebaikan." Orang-orang yang berbuat baik di
dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat
adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, 31.
(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya
sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka
kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa,
32. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat
dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke
dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan."
Dari sini maka dapat disimpulkan
bahwa orang yang paling mulia adalah orang yang bertakwa. Karena takwa adalah
ajaran yang ada sejak nabi adam. Selain itu bagi orang yang bertakwa balasannya
adalah surga dan kendaran pling tepat untuk menuju takwa adalah islam.
0 komentar
Posting Komentar