Label 3

Minggu, 23 Februari 2014

Manusia yang mulia



Manusia yang mulia

Hakikatnya kemuliaan manusia bukan dilihat dari hartanya, keluarganya, kepandaiannya melainkan dilihat dari ketakwaannya, hal ini tersurat dalam QS. Al-Hujurat: 13 yang artinya:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa sesungguhnya Allah menciptakan kita bersuku-suku bukan untuk saling serang melainkan saling mengenal dan di antara itu semua orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang taqwa, kebanyakan orang menganggap takwa yakni orang yang mampu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Lalu apa sebenarnya takwa versi Allah SWT?. Lihat QS. Ali-Imran: 133-134, yang artinya:
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, 134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Jadi, takwa versi Allah ya seperti yang tercantum dalam ayat tersebut. Selain itu takwa merupakan pelajaran yang harus kita amalkan kapanpun dan dimanapun kita berada. Lalu sejak kapan pelajaran takwa itu ada? Lihat QS. Al-Maidah: 27, yang artinya:
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!." Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa."
            Dari ayat ini menunjukkan bahwa pelajaran sejak ada dari jaman nabi Adam. Dari sini kita juga dapat kita lihat bahwa kita adalah keturunan orang yang tidak takwa atau pembunuh yakni Qabil. Maka dari itu janganlah kamu bangga atas garis keturunan tetapi bangga terhadap garis ketakwaan. Selain itu takwa juga ada pada ajaran nabi nuh as (QS. Al-Mu’minun: 23), nabi Ibrahim as (Qs. Al-Ankabut: 16), nabi Hud as (QS. Asy-Syu’ara’: 124), nabi shaleh as (QS. Asy-Syu’ara’:142) nabi luth as (QS. Asy-Syu’ara’: 191) nabi ilyas as (QS. Ash-Shaffat: 123-124) nabi musa as (QS. Yunus: 84) nabi isa as (QS. Al-Maidah: 112)  nabi muhammad saw (QS. Al-Baqarah:21). Jadi sejak nabi adam as sampai nabi Muhammad saw ajarannya sama yakni takwa karena tuhannya juga sama yakni Allah SWT.
            Menjalankan takwa versi Allah sangatlah sulit, tetapi ada sebuah sarana atau jalan yang dapat digunakan untuk meraih takwa yakni agama islam. Lalu sejak kapan islam itu ada? Lihat QS. Al-Maidah: 132 yang artinya:
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

Dari ayat ini agama islam pertama kali muncul sejak nabi Ibrahim kemudian setelah nabi Muhammad lahir beliau diperintahkan untuk mengikuti ajaran agam nabi Ibrahim. Seperti yang tersurat dalam QS. An-Nahl: 123, yang artinya:

Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.

            Setelah ini maka munculah rukun islam dan rukun iman yang sebenarnya isi dari rukun islam tujuannya untuk takwa. Dengan takwa kita juga akan mendapatkan balasan surge dari Allah SWT. Seperti dalam QS. An-Nahl: 30-32, yang artinya:
30. Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, 31. (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa, 32. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan."
            Dari sini maka dapat disimpulkan bahwa orang yang paling mulia adalah orang yang bertakwa. Karena takwa adalah ajaran yang ada sejak nabi adam. Selain itu bagi orang yang bertakwa balasannya adalah surga dan kendaran pling tepat untuk menuju takwa adalah islam.

0 komentar

Posting Komentar

Popular Posts