Konsep
Ma’rifatul dalam Islam
A.
Ma’rifatul
Insan
Ma’rifatul
Insan mempunyai dua kata yaitu ma’rifat dan Insan. Ma’rifat berarti mengenal
sedangkan insan berarti manusia atau diri sendiri. Jadi Ma’rifatul Insan dapat
diartikan mengenali diri sendiri. Secara istilah ma’rifatul insan sendiri
merupakn suatu proses mengenali dan memahami penciptaan manusia oleh Allah SWT
yang mana manusia merupakan makhluk yang paling sempurna di antara makhluk
lainnya. Manusia terdiri dari 3 unsur
utama (QS. Shaad: 72), yaitu:
·
Fisik :
segala bentuk yang dapat dilihat secara kasat mata oleh manusia, seperti
tangan, kaki, kepala, dll.
·
Ruh :
merupakan mental yang dimiliki manusia
·
Akal :
hal ini merupakan hal yang membedakan dengan makhluk lain yang merupakan unsur
yang yang digunakan manusia untuk mampu berfikir, dll
Ketiga
unsur tersebut hendaknya harus selalu kita syukuri dengan cara menjaga dan
mengembangkan unsur-unsur tersebut. Manusia sendiri memilki beberapa
keistimewaan jika dibandingkan dengan makhluk.
Keistimewaan tersebut dapat dilihat dari
berbagai segi, antara lain:
a.
Segi Penciptaan
Manusia adalah
satu-satunya makhluk yang diciptakan Allah dengan sebaik-baiknya (QS. At-Tin:
4)
b.
Segi ilmu
Allah menciptakan
manusia dengan kelengkapan otak dan potensinya agar manusia mampu mengembangkan
diri dan alam di sekitarnya.
c.
Segi kehendak
Manusia mampu
menentukan mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk ketika ilmu
belum mampu mengarahkan kepada kebaikan.
d.
Segi posisi
Manusia diberi
kedudukan yang tinggi di antara makhluk Allah yang lain, yaitu sebagai khalifah
dan pemimpin di muka bumi ini.
e.
Segi kemampuan bicara
Manusia juga diberu
mulut dan kemampuan berbicara dengan karakter bahasa mereka masing-masing.
f.
Segi tendensi moral
Manusia mampu membentuk
sifat dan perilaku mereka, apakah mereka menjadi baik, buruk, maupun munafik.
Tujuan manusia diciptakan di dunia
ini antara lain:
a)
Beribadah kepada Allah SWT
Allah menciptakan
manusia di dunia ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk beribadah
kepada-Nya. Jadi yang merupakan tugas utama kita sebagai makhluk Allah yaitu menyembah
Allah SWT.
b)
Sebagai Pemimpin di muka bumi
Selain menyembah Allah
manusia juga diberi tugas untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Dengan
segala kelebihan yang dimiliki manusia manusia dituntut untuk memanfaatkan
segala sumber daya yang ada di bumi ini dengan sebaik-beiknya.
c)
Sebagai Pembangun Peradaban
Manusia hendaknya mampu
membangun suatu peradaban dan sejarah yang baik. Seperti Rasulullah yang telah
mampu membangun peradaban yang dulunya gelap (jahiliyah) menjadi baik.
B.
Ma’rifatullah
Ma’rifatullah
pada hakikatnya adalah mengenal Allah, yaitu mencintai dan meletakkan Allah di
kedudukan yang paling tinggi di antara hal-hal lain. Allah adalah cinta sejati
manusia, oleh karenanya kita hendaknya selalu mengingat Allah kapanpun dan
dimanapun kita berada sehingga kita tetap terjaga dari hal-hal maksiat.Cinta
kepada Allah dapat kita lihat dalam kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail.
Keduanya merupakan seorang nabi yang benar-benar mencintai Allah. Bagaimana
tidak, ketika beliau harus mengorbankan sesuatu yang sangat dicintainya demi
Allah Swt.
Cinta
adalah meyakini bahwa Dialah satu-satunya yang terbaik. Jadi mencintai Allah
adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah adalah satu-satunya dzat yang
terbaik bagi kita. Hal tersebut sering disebut dengan tauhid. Tauhid dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu:
1)
Tauhid Rubbubiyah (Allah sebagai Rabb)
Artinya yaitu meyakini
dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah lah yang menghidupkan, mematikan,
menciptakan, memberi rezeki, mengelola, dan mengatur kita semua.
2)
Tauhid Uluhiyah (Allah sebagai Illah)
Meyakini dengan
seyakin-yakinnya bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang wajib ditaati, yang
menjadi tumpuan harapan kita dan pada akhinya Dialah yang wajib kita sembah.
3)
Tauhid Mulkiyah (Allah sebagai Raja)
Yaitu menyakini bahwa
Allah lah yang menguasai dunia ini dan segala penetapan dan peraturan di alam
semesta ini adalh mutlak milik Allah Swt.
Para
ulama menambahkan satu macam tauhid lagi, yaitu tauhid asma wa sifat. Artinya
bahwa meyakini dan mengimani nama-nama Allah (Asma’ul Husna) dan sifat sifat
Allah dengan sepenuh hati.
C.
Ma’rifatul
Rasul
Jika
kita berbicara mengenai idola tentu bayak sekali orang yang kita idolakan baik
itu penyanyi, artis, pesepakbola, dll. Kita pun rela untuk melakukan apapun
demi idola kita tersebut. Lalu siapa sebenarnya idola yang pastas kita
idolakan? jawabannya ialah Rasulullah Muhammad Saw. Jadi secara singkat
ma’rifatul rasul adalah bagaimana kita mampu mengenali Rasul.
Rasulullah
ialah manusia yang sebaik-baik manusia yang pastas kita idolakan, teladani, dan
ikuti karena dialah idola sejati dan ideal bagi setiap muslimbaik dari segi
fisik maupun sifat-sifatnya. Adapun bukti ketinggian akhlak beliau antara lain
:
1.
Akhlak beliau terhadap tetangga
Rasulullah juga hidup
di lingkungan yang bertetangga. Beliau sangat menghormati dan selalu berbagi
kepada tetangganya ketikan mendapat rezeki, selalu tolong menolong dalam hal
kebaikan, dll.
2.
Akhlak beliau terhadap istri
Rasulullah merupakan
sosok suami yang sangat menghormati istri-istrinya, beliau juga sosok suami
yang romantis bagi istrinya.
3.
Akhlak beliau terhadap sahabat dan
pemimpin
Rasullah adalah sosok
sahabat yang selalu mampu membantu kesusahan saudaranya. Selain itu beliau juga
merupakan seorang pemimpin yang bijaksana dan selalu peduli kepada masyarakat
yang dipimpinnya.
4.
Akhlak beliau di dalam majelis
Sikap beliau dalam
setiap majelis selalu menghormati dan menghargai pendapat orang lain, meskipun
orang tersebut adalah seorang yang musryik.
5.
Akhlak beliau terhadap musuh
Sikap Rasulullah kepada
musuh-musuhnya yakni selalu mengampuni dan mau menerima maaf musuh-musuhnya tersebut
yang sennantiasa selalu menyakiti dan memusuhi Rasulullah.
Rasulullah
juga memilki sifat-sifat yang sempurna dan patut kita teladani, antara lain:
a.
Shidiq (Jujur)
b.
Amanah (Dapat dipercaya)
c.
Tabligh (Menyampaikan)
d.
Fathanah (Cerdas)
Adapun konsekuensi kita
terhadap Rasulullah, antara lain:
·
Membenarkan setiap apa yang beliau
kabarkan
·
Taat dan Patuh
·
Menjadikan Rasulullah sebagai teladan
·
Selalu mengikutu syariat ibadah yang
beliau contohkan.
D.
Ma’rifatul
Islam
Islam
menurut bahasa berasal dari kata aslama-yuslimu yang artinya menyerahkan.
Secara singkat islam bermakna menyerahkan diri. Sedangkan makna islam menurut
istilah yaitu ketundukan kepada wakyu ilahi yang diturunkan kepada nabi dan
rasul, khususnya nabi Muhammad saw, sebagai aturan yang diberikan oleh Allah
untuk membimbing umat manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat,
Islam
merupakan agama yang paling asli (orisinil), universal, dan sempurna. Hal
tersebut dapat kita pahami dari beberapa karakteristik islam sendiri yang
antara lain:
1.
Islam memiliki karakteristik Rabbaniyah
Islam disebut agama
yang Rabbani, yang artinya bahwa ajaran islam adalah agama yang penisbatannya
selalu kepada tuhan dan berasal dari tuhan.
2.
Islam memiliki karakteristik Insaniyah
Islam adalah agama
seluruh manusia. Ibadah-ibadah yang disyariatkan oleh islam juga mengandung
dimensi kemanusiaan, misalnya zakat, sedekah, shalat berjamaah, haji, dll.
3.
Islam memiliki karakteristik syumul
(universal)
Islam memilki
karakteristik meliputi semua zaman, kehidupan dan eksistensi manusia. Islam
juga merupakan agama yang mencakup semua aspek kehidupan.
4.
Islam memiliki karakteristik tawazun
(moderat)
Islam adalah agama yang
memilki atau berada dalam keseimbangan di antara dua jalan atau dua arah yang
saling berhadapan atau bertentangan, di mana salah satu dari dua jalan tadi
tidak bisa berpengaruh dengan sendirinya dan mengabaikan jalan lain.
5.
Islam memiliki karakteristik Al
Waqi’iyyah (aktual)
Islam mampu menjadi
ajaran yang menyesuaikan dengan kondisi kehidupan manusia kapanpu, dimanapun
dan siapapun (umatnya).
6.
Islam memiliki karakteristik Al Wudhuh
(jelas)
Islam mempunyai
dasar-dasar (aqidah, moral dan syari’at) yang jelas.
Islam
merupakan satu-satunya agam yang diridhoi Allah. Berikut ini adalah beberapa
aspek yang membuat seorang muslim yakin terhadap islam.
a.
Islam adalah wahyu Allah
b.
Islam adalah dienul haq
c.
Islam adalah dien yang lurus
d.
Islam adalah dien yang bersih
e.
Islam bersih dari syirik
f.
Islam bersih dari kesalahan dan
kekurangan
Islam
juga mempunyai perbedaan dengan jahiliyah. Adapun perbedaan tersebut antara
lain:
1.
Sistem islam sumbernya dari Ayat Allah
sedangkan jihiliyah bersala dari akal manusia
2.
Allah adalah pencipta sedangkan selain
Allah adalah makhluk
3.
Allah maha mengetahui sedangkan manusia
tidak mengetahui kebutuhannya
4.
Allah maha bijaksana sedangkan manusia
sering berbuat salah dan lupa
5.
Setiap yang datang dari Allah adalah
kebenaran, sedangkan yang datang dari
manusia banyak mengandung kebatilan
6.
Agama yang datang dari Allah pasti agama
yang benar, sedangkan jahiliyah dipenuhi kerancuan dan jauh dari petunjuk.
0 komentar
Posting Komentar