Kepemimpinan
Kepemimpinan
adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melakukan kegiatan dalam
rangka mempengaruhi orang-orang agar supaya bekerja dengan ikhlas untuk
mencapai tujuan bersama (Terry, 1960). Dari definisi kemampuan tersebut kita dapat
menyimpulkan bahwa seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi orang lain. Kita
juga harus menydari bahwa setiap manusia terlahir di dunia ini sebagai seorang
pemimpin, baik itu untuk memimpin dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Hal
ini juga didukung oleh suatu hakikat bahwa setiap manusia adalah makhluk
sosial. Maka dari itu, manusia tidak akan dapat terlepas dari hubungan atau
interaksi antar manusia. Hal inilah yang menyebabkan manusia itu dapat menjadi
pemimpin maupun seseorang yang dipimpin.
Di sisni saya akan menceritakan
salah satu penglaman saya ketika menjadi seorang pemimpin salah satu pengalaman
tersebut adalah ketika saya memimpin jalannya rapat atau sebagai pimpinan
sidang dalam rapat (musyawarah) anggota Lembaga Kegiatan Islam (LKI) FISIP UNS.
Dalam acara tersebut saya berperan untuk menjadi pemimpin sidang yang diikuti
oleh sekitar 40 peserta. Di situlah saya dituntut untuk dapat mempengaruhi para
peserta sidang agar mereka dapat mengkondisikan diri mereka agar jalannya
sidang tersebut dapat berlangsung lancar dan tertib dari awal hingga akhir.
Dalam rapat tersebut saya harus
dapat memposisiskan diri saya sebagai orang yang mengatur jalannya rapat
tersebut. Saya dituntut untuk memilki dan mempunyai beberapa kriteria
sifat-sifat tertentu. Sifat tersebut antara lain, 1) kekuatan. Kekuatan
tersebut meliputi kekuatan jasmani dan rohani. Karena hal tersebut sangat
penting bagi saya untuk mengatur orang-orang yang dapat dikatakan jumlahnya
tidak sedikit. 2) mampu mengendalikan emosi. Artinya saya tidak boleh merasa
kecewa jika ada orang lain yang berseberangan dengan pendapat kita serta kita
harus mampu bersifat adil dan netral kepada semua peserta rapat.
Hal lain yang harus saya miliki
ketika memimpin jalannya rapat tersebut adalah 3) sifat dan kecakapan dalam hal
berkomunikasi.saya dituntut untuk dapat menyampaikan informasi yang berkaitan
dengan rapat tersebut kepada semua peserta sidang secara efektif dan efisien.
Hal ini dimaksudkan agar nantinya informasi tersebut dapat dimengerti dan direalisasikan
oleh semua peserta rapat. 4) kecakapan mengajar. Dalam hal ini saya dituntut
untuk dapat menjadi seorang guru yang mampu memberikan petunjuk maupun
keteladanan bagi semua peserta sidang. Meskipun dalam keadaan tersebut saya
bukanlah orang yang paling tua, karena disitu juga ada kakak tingkat yang sudah
pasti usianya lebih tua dari saya. Namun saya selaku pemimpin harus mampu
memposisikan diri saya tanpa mengurang rasa hormat saya terhadap peserta yang
lebih tua.
Yang tak kalah pentingnya dalam
sebuah kepemimpinan adalah gaya kepemimpinan. Hal ini dikarenakan setiap oang
memilki gaya kepemimpinan yang berbeda satu sama lain. Sama halnya sepeti saya
saat memimpin jalannya sidang tersebut. Dalam sidang tersebut saya menggunakan
gaya kepemimpinan yang disebut dengan “The Participative”. Di mana gaya
tersebut menuntut saya untuk selalu melibatkan peserta sidang untuk mengambil
sebuah keputusan. Seperti halnya ketika kita akan melakukan suatu hal maka saya
harus mengambil keputusan sesuai dengan kesepakatan forum. Hal ini dikarenakan
pada dasarnya yang menjadi tujuan utama sidang tersebut adalah pengambilan
keputusan secara musyawarah mufakat.
Selalu harus memilki suatu gaya kepemimpinan
saya juga harus memilki suatu konsistensi dalam gaya kepemimpinan tersebut.
Saya dituntut untuk memiliki suatu ketegasan dalam segala hal. Jangan sampai
saya terkesan plin-plan dalam sebuah pengambilan keputusan. Dikarekan hal
tersebut sangat berpengaruh terhadap kepercayaan para peserta rapat. Bisa saja
karena suatu hal yang sepele akan merusak pandangan seseorang terhadap saya
sebagai seorang pemimpin. Memang sulit bagi kita untuk mampu memahami semua
karakter dari setiap peserta sidang yang kita pimpin yang pada dasarnya
memiliki karakter masing-masing. Ada peserta yang sangat aktif sehingga dia
banyak menyampaikan pendapat atau pertanyaan. Bahkan ada pula peserta yang
pasif sehingga ketika ia mengikuti sidang dari awal hingga akhir hanya diam.
Dalam hal ini saya selaku pemimpin harus mampu membagi atau memberikan porsi
yang adail bagi setiap peserta. Bagaimanapun caranya saya harus dapat membagi
hak dan kewajiban peserta secara adil dan netral.
Menjadi pimpinan sidang/rapat
tersebut memang bukanlah pengalaman yang pertama bagi saya dalam memimpin suatu
hal. Saya pernah menjadi pemimpin regu pramuka, pemimpin regu lomba, dan
koordinator seksi dalam sebuah kepanitiaan. Bagi saya menjadi pemimpin memang
pada awalnya tidaklah mudah tapi lambat laun jika kita sering dan mau belajar
menjadi pemimpin bukan tidak mungkin bahwa menjadi pemimpin bukanlah hal yang
sulit lagi bagi kita. Ketika menjadi seorang pemimpin saya belajar untuk
melatih keberanian, percaya diri dan bertanggungjawab. Hal ini nantinya akan
bermanfaat bagi kita ketika kita masuk di dunia pekerjaan. Karena tidak mungkin
suatu pekerjaan itu dilakukan tanpa adanya kerjasama dengan orang lain dan tanpa
seorang pemimpin.
Pada akhirnya sidang yang saya
pimpin dapat berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir. Meskipun saya
merasa masih banyak kekurangan dari saya dalam memimpin sidang tersebut. Saya
masih merasa kurang pecaya diri dan berani dalam mengambil suatu keputusan. Hal
inilah yang nantinya akan saya jadikan koreksi bagi diri saya untuk ke
depannya. Saya berharap pengalaman saya menjadi pemimpin sidang ini dapat
menjadi sarana saya untuk belajar mengenai suatu arti kepemimpinan secara
langsung. Dan saya juga berharap pengalaman ini kelak nantinya akan mampu
menjadi bekal saya untuk masa depan saya. Karena pengalaman adalah guru yang
paling berharga.
0 komentar
Posting Komentar