Label 3

Minggu, 23 Februari 2014

Berbuat Baik Versi Allah



Berbuat Baik Versi Allah

            Sesungguhnya kebaikan seseorang hanya dapat dinilai Allah. Jadi ada orang yang berbuat baik tapi nantinya ia bakal masuk neraka. Lihat QS. Fathir: 37, yang artinya:
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
            Oleh karena itu maka jika kita berbuat baik ada ilmunya tidak hanya sekedar berbuat sesuai pikiran kita. Jadi kita harus berbuat baik versi Allah SWT. Banyak orang berbuat baik tapi ia akan menyesal dan merugi.. lihat QS. Al-Kahfi: 103-104, yang artinya:
     103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" 104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
Selain itu kita berbuat baik bukanlah untuk Allah karena Allah tidak pernah membutuhkan kita. Jadi jangan mengira kalau Allah tergantung pada hambanya. Lihat ayat berikut:
Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.  (QS. Fathir: 15)
Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mudan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu. (QS. Az-Zumar: 7)
Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah[382]. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa’: 170)
            Dari ayat-ayat ini maka dapat disimpilkan bahwa kita berbuat baik bukanlah untuk Allah. Allah tidak butuh ndengan iman kita selain itu Allah juga tidak sedih jika hambnya kafir. Jadi sesungguhnya kita berbuat baik untuk diri sendiri kepada semua makhluk ciptaan Allah SWT. Lihat QS. An-Nisa’: 36, yang artinya:
            Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
Dari ayat ini maka kita harus mengetahui prioritas kepada siapa kita berbuat baik, mana yang kita dahulukan terlebih dahulu jangan sampai kita merugi nantinya. Lalu dengan apa kita berbuat baik kepada sesame?. Lihat ayat berikut:
   Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak dihalangi (menenerima pahala) nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa.  (QS. Ali Imran: 115)
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa kita berbuat baik dengan sesame sesuai dengan kemampuan kita. Dan selain itu kita juga tidak boleh mengharap balasan yang lebih banyak atau sama tetapi harus ikhlas. Kita harus berbuat baik dimulai dari saat ini sebelum sakaratul maut, kapanpun dan dimanapun. Lalu apa balasan dari orang yang berbuat baik. Lihat ayat berikut:
   Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Yusuf: 22)
84. Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 85. dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shaleh. 86. dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya), (QS. Al- An’am: 84-86)


Dari ayat tersebut bahwa balasan dari orang yang berbuat baik adalah:
·        Hikmah dan ilmu
·        Petunjuk (hidayah)
·        Derajat
·        Dan termasuk orang yang shaleh.


0 komentar

Posting Komentar

Popular Posts