Berbuat Baik Versi
Allah
Sesungguhnya kebaikan seseorang hanya dapat dinilai Allah. Jadi ada orang yang berbuat baik tapi nantinya ia bakal masuk neraka. Lihat QS. Fathir: 37, yang artinya:
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya
Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh
berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Dan apakah Kami tidak
memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau
berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka
rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang
penolongpun.
Oleh karena itu maka jika kita
berbuat baik ada ilmunya tidak hanya sekedar berbuat sesuai pikiran kita. Jadi
kita harus berbuat baik versi Allah SWT. Banyak orang berbuat baik tapi ia akan
menyesal dan merugi.. lihat QS. Al-Kahfi: 103-104, yang artinya:
103. Katakanlah: "Apakah akan Kami
beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia
ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
Selain
itu kita berbuat baik bukanlah untuk Allah karena Allah tidak pernah
membutuhkan kita. Jadi jangan mengira kalau Allah tergantung pada hambanya.
Lihat ayat berikut:
Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah;
dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. (QS. Fathir: 15)
Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak
memerlukan (iman)mudan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika
kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang
berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah
kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu. (QS.
Az-Zumar: 7)
Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul
(Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka
berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka
kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di
langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah[382]. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa’: 170)
Dari ayat-ayat ini maka dapat
disimpilkan bahwa kita berbuat baik bukanlah untuk Allah. Allah tidak butuh
ndengan iman kita selain itu Allah juga tidak sedih jika hambnya kafir. Jadi
sesungguhnya kita berbuat baik untuk diri sendiri kepada semua makhluk ciptaan
Allah SWT. Lihat QS. An-Nisa’: 36, yang artinya:
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
Dari
ayat ini maka kita harus mengetahui prioritas kepada siapa kita berbuat baik,
mana yang kita dahulukan terlebih dahulu jangan sampai kita merugi nantinya.
Lalu dengan apa kita berbuat baik kepada sesame?. Lihat ayat berikut:
Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan,
maka sekali-kali mereka tidak dihalangi (menenerima pahala) nya; dan Allah Maha
Mengetahui orang-orang yang bertakwa.
(QS. Ali Imran: 115)
Dari
ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa kita berbuat baik dengan sesame sesuai
dengan kemampuan kita. Dan selain itu kita juga tidak boleh mengharap balasan
yang lebih banyak atau sama tetapi harus ikhlas. Kita harus berbuat baik
dimulai dari saat ini sebelum sakaratul maut, kapanpun dan dimanapun. Lalu apa
balasan dari orang yang berbuat baik. Lihat ayat berikut:
Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan
kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang
yang berbuat baik. (QS. Yusuf: 22)
84. Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub
kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada
Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari
keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun.
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 85. dan
Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shaleh. 86.
dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di
atas umat (di masanya), (QS. Al- An’am: 84-86)
Dari
ayat tersebut bahwa balasan dari orang yang berbuat baik adalah:
·
Hikmah
dan ilmu
·
Petunjuk
(hidayah)
·
Derajat
·
Dan
termasuk orang yang shaleh.
0 komentar
Posting Komentar